Monday, November 23, 2015

Apa Misimu?

Ibarat ada sebuah tempat hiburan dengan berpuluh-puluh wahana yang meriah, terbalut gemerlap warna dan riuh lagu yang mengalun. Kita bisa saja berhenti pada satu sudut, merebahkan diri pada sebuah bangku, kemudian menikmati indahnya pemandangan. Sebuah cerita lain bisa berakhir dengan pengalaman yang berbeda ketika kita memasuki wahana itu satu persatu. Yang tadinya pengalaman bisa kita ceritakan 5 menit, mungkin yang kedua bisa 5 jam kita ceritakan.

Ini tahun 2015. Sudah tahun ke 5 diberi kesempatan bertumbuh melalui peran pembimbing remaja.

Bermula ketika masa kepengurusanku selesai, ada dorongan kuat yang mengajaku untuk ambil peran jadi pembimbing. Bagaimana pengurus bisa belajar melayani kalau tidak ada pembimbingnya. Periode pertama selama 2 tahun memberi pengalaman banyak membimbing pengurus. Periode kedua aku belajar pentingnya komsel / connect group di remaja. Aku menikmati banyak waktu dengan berelasi dengan kelompok CG. I love them.

Sekarang ak menjalani periode ketiga. Entah mengapa ada dorongan kuat untuk kontak personal anak remaja. Setelah beberapa kali beri perhatian kepada mereka secara personal, aku SADAR.

Menjadi seorang pembimbing tidak berhenti pada memastikan setiap wahana bergerak indah. Tidak berhenti pada memastikan setiap anak remaja hadir di kebaktian remaja dan mempelihatkan senyum di wajah mereka.

Namun...

Terjunlah kedalam hidup mereka secara personal dan kita akan menemukan makna berbeda dibalik setiap senyum yang nampak. Luka luka yang tersembunyi di balik sebuah senyuman. Kekecewaan yang tak pernah diungkap. Sukacita yang tertahan karna tak punya tempat bercerita. Terlebih lagi, hati yang mungkin belum merindukan Yesus dalam hidup mereka.

Pemberitaan Injil tidak hanya ditujukan buat mereka yang berada di suku terabaikan. Ada begitu banyak tuaian di dalam diri anak usia remaja.

Jika Tuhan letakkan kerinduan dihatimu untuk melayani sebagai pembimbing komisi remaja,

Mari doakan setiap dr mereka,terjunlah dalam hidup mereka, jangkau mereka, dan bawa mereka menemukan Yesus secara pribadi.

All for Jesus, Yes!
Selamat Melayani :)

Tuesday, September 29, 2015

"KESAKITAN berubah menjadi KESAKSIAN"

"Allah tidak pernah membiarkan suatu luka hati terjadi tanpa suatu tujuan."

Allah dengan sengaja mengizinkan Anda mengalami penderitaan-penderitaan yang menyakitkan untuk memperlengkapi Anda bagi pelayanan kepada orang lain.

Begitupun dengan penderitaan-penderitaan yang saya alami.

Saat ini usia saya 21 tahun dan itu sudah bukan lagi usia remaja. 


Saya merasa ketika saya di usia remaja saya tidak benar-benar menikmati dunia remaja. 

Orang tua saya resmi bercerai ketika saya duduk dibangku SMP. Situasi yang begitu mengejutkan bagi saya ketika mendengar hal tersebut, walau pada waktu itu saya mensyukuri hal tersebut terjadi, karena dengan kejadian itu saya tidak akan melihat ayah saya selalu berantem dan menyiksa ibu saya.
Saya cenderung orang yang introver. Saya lebih banyak menutupi apa yang saya rasakan, dan kejadian itu semakin membentuk diri saya menjadi pribadi yang tertutup.



Begitu berat hari-hari itu dijalani, saya merasa selalu sendiri, walaupun begitu banyak teman hadir disekeliling saya. Namun tidak ada seorang temanpun yang mengetahui bagaimana sayatan pisau ini melukai hati saya.
Saya sering menangis didalam senyuman dan tawa saya.
Saya seringkali minder melihat keluarga-keluarga yang bahagia.
Kesedihan terbesar saya saat itu ada ketika saya setiap hari tak sengaja melihat air mata ibu saya terus menetes, melihat ia harus berjuang bekerja pagi hingga pagi hari lagi untuk menghidupi kedua anaknya.



Namun kini seiring berjalannya waktu dan saya mengalami pertumbuhan hingga saat ini, Saya sangat bersyukur semua penderitaan itu pernah saya alami dan rasakan. Saya mengerti mengapa Tuhan izinkan semua itu terjadi, karena Tuhan punya rencana yang indah. Disanalah dan diwaktu itulah Tuhan sedang membentuk saya untuk karyaNya yang sempurna.



Saat ini saya menjadi pelayan Tuhan. Rasa benci saya dengan dunia remaja diubahkan Tuhan menjadi rasa Cinta yang besar akan dunia remaja. Saya rindu dan merasakan panggilan hidup saya untuk membantu teman-teman remaja menemukan apa yang menjadi panggilan hidup mereka. Kerinduan itu yang mendesak saya saat ini melayani sebagai pembimbing remaja di sebuah gereja.



Pesan bagi teman-teman Remaja lainnya..
Apapun penderitaan yang sedang kamu alami, jangan takut, jangan menyerah dan putus asa. Saat ini Tuhan sedang membentukmu untuk Rancangan indahNya.
Rencana Tuhan Sederhana namun Sempurna.





Kelak, Tuhan ingin Anda mempergunakan penderitaan Anda untuk menolong orang lain.
Karna Tuhan akan ubahkan kesakitan Anda menjadi Kesaksian Anda.
Selamat menjadi berkat..
Tuhan Yesus dan saya mengasihimu..


_Kezia Arum_ 

Wednesday, August 12, 2015

Bloom

Matius 6:25-34


Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (Matius 6:28-29)

Hari rabu kemarin aku sempat bertanya sama Tuhan saat pagi hari. Tuhan, Kau mau aku belajar apa hari ini? 

Siang harinya Tuhan menunjukkan aku suatu bunga. Bunga warna ungu yang tumbuh di secuil tanah yang dihimpit batu2. Lebih lagi bunga ini tidak banyak yang melihat karena tertutup pagar. 

Mungkin beberapa hari lagi bunga itu sudah mati. Tapi dalam waktu singkat hidupnya, bunga yang sederhana ini dipakai Tuhan untuk berbicara kepadaku. 

Bunga aja diperhatikan dan dipakai Tuhan, bagaimana dengan hidup kita? Apakah dalam singkatnya hidup, apakah hidup kita ini sudah bermakna? 

Mungkin dalam tekanan hidup, dalam kesesakan persoalan yang ada kita sering bertanya pada Tuhan:
"Tuhan kok aku nilainya kalah sm tmnku?"
"Tuhan kenapa aku ga dpt jurusan yang ak mau?"
"Tuhan kenapa ak jomblo terus? " 
"Tuhan kenapa tempat kerja tmnku lbh keren? "
"Tuhan kok hidup nya lbih sukses dari aku?" 

Banyak hal bisa jadi sumber kekuatiran kita. Tapi Tuhan berkata "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." 

First thing: 
Apa makna sukses bagi kita? 
Apakah itu mencapai keinginan kita atau memenuhi kehendak Tuhan? 

Kalau kita melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini, segala sesuatu yang terjadi baik susah maupun senang, Tuhan ijinkan untuk membuat kita semakin bertumbuh krna Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan. 

Seperti bunga tadi yang tumbuh dilingkungan yang susah, kita juga berbunga dan menjadi terang dimana Tuhan tempatkan kita. 

Krna bukan soal situasi apa yang ada dan bukan tentang lingkungan mana kita berada, 

Tapi dengan siapa kita berjalan dan untuk apa kita hidup. 

Mari hidup untuk kemuliaan Allah. 
Selamat pagi :) Tuhan memberkati

Friday, July 31, 2015

God Cares

2 Raja-raja 6:1-14

Pernah membaca tentang mujizat yang Tuhan lakukan di masanya Elisa?

Kalau belum yuk dibaca dulu ayatnya..

Ada dua mujizat yang terjadi dalam bacaan. Mujizat pertama adalah ketika satu kapak besi yang tidak sengaja tercebur ke dalam air (semacam danau atau laut ) dan tenggelam. Lalu elisa melempar stik kayu ke air dan kapak itu mengapung.

*ayo buktikan caranya gmn*

Hal sepele terjadi diantara para nabi yang sdg menebang pohon. Ketidaksengajaan manusia dlm menjatuhkan kapak. Tapi Allah peduli dan mujizat dilakukanNya.

Mujizat kedua terjadi ketika Raja Aram akan menyerang Israel. Namun Allah terlebih dahulu memberitahu Raja Israel melalui Elisa detil rencana Raja aram. Sehingga rencananya slalu gagal. Bahkan Raja Aram sampai mencurigai org dalam yg membocorkan rahasia Raja.

Dalam hal ini juga, Allah peduli tidak hanya pada hal yg terjadi sehari-hari dan melingkupi sekelompok orang. Kali ini Allah kita menunjukkan bahwa Dia peduli atas keselamatan Bangsa kita.

Ingatkah selalu bahwa Allah peduli dan membimbing kita dalam tugas panggilan kita masing-masing.


Janji yang manis
Kau tak Kulupakan,
Tak terombang-ambing lagi jiwaku.

Walau lembah hidupku penuh awan,
nanti ‘kan cerahlah langit di atasku.

Kau tidak ‘kan Aku lupakan,
Aku memimpinmu,Aku membimbingmu;

Kau tidak ‘kan Aku lupakan,
Aku Penolongmu, yakinlah teguh.

A.N.U.G.R.A.H

Selamat Pagi,

Ijinkan aku memulai hari ini dengan pertanyaan

❓ Apakah hal terpenting dalam hidup kita ❓

Lulus Smp dgn nilai baik --> hanya sebatas dpt SMA

Mendapatkan ketenaran semasa SMA --> setelah   kuliah berjalan ketenaran pun memudar

Memperoleh kedudukan tertinggi dalam dunia pekerjaan --> banyak orang yang merasa stagnant pada posisi ini, kemudian kehilangan semangt hidup setelah tujuannya tercapai kemudian merasa ini bukanlah hal yg terpenting

Menjadi Kaya Raya --> kekayaan kita pada akhirnya memyusut menjadi pakaian yg melekat pada tubuh kita dan sebuah Alkitab di tangan kita.

Kalau hidup itu singkat, lalu apa yang menjadi hal terpenting dalam hidup kita? --> hidup yang melampui hidup ini, Kekekalan.

Tidakkah kepastian untuk hidup bersama Kristus dalam Kekekalan lbh penting drpd semua hal di atas?

Lalu apakah yang terpenting adalah bagaimana usaha terbaik kita untuk hidup baik supaya masuk ke Sorga?

Well, kalau itu yg masih menjadi pemikiran kita yuk baca:

Efesus 1:1-14
--RINGKASAN--
1:1 Berisi salam,
1:3 dan ucapan terima kasih kepada jemaat di Efesus,
1:4 Penulis membicarakan tentang pemilihan kita,
1:6 dan pengangkatan kita berdasarkan kasih karunia;
1:11 di dalam Kristus
---------------------

Kita dipilih dan percaya kepada Kristus, yang adalah sumber keselamatan, bukan karena usaha kita, bukan karena kekuatan kita, bukan karena prestasi kita namun SEMATA KARNA ANUGRAHNYA.

Pernahkah kita diam sejenak dan merenungkan
#Mengapa aku lahir di keluarga Kristen
#Mengapa aku dibawa ke sekolah Minggu dan mendengar injil
#Mengapa ada orang yg menceritakan Kasih Kristus kepada diriku?
#Mengapa aku tumbuh dalam komunitas gereja yg membuat ku bertumbuh dalam iman?
#Mengapa aku bisa percaya kepada KRISTUS?
#dan mengapa aku bukan yg lain?

Semoga perenungan ini menyadarkan kita untuk selalu bersyukur atas pengenalan kita akan Kristus. Dan semoga anugerah Keslamatan melalui Kristus menjadi pegangan kita dalam setiap langkah hidup kita.


Wednesday, July 22, 2015

Sah A Bat

Yoh 15:14-15
(14)Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Di rumah ada banyak binatang. Hari ini mari kita seleksi. Manakah yang merupakan sahabat diantara mereka. 

1. Cicak 
Sapa yang fobia cicak? Ngaku. 
Cicak tgl bersama d rmh tapi dia tidak berinteraksi dengan manusia. Makan, makan sendiri. 
Adakah sahabat pada diri cicak? 

2. Burung 
Ada seekor burung dlm kurungan. Berkicau indah. Makan dari apa yang diletakkan d dalam kurungan. BUT, kl kurungan jatuh dn terbuka pintu nya, dia terbang dan tidak kembali. Adakah sahabat pada diri burung? 

3. Kura-kura 
Ada beberapa kura-kura dalam satu kolam. Mereka mendekat kalau ada manusia disana. Menanti makanan. Mereka bebas keluar masuk kolam dan mereka memilih tetap tinggal dalam tempat itu. Adakah sahabat sebatas tempat tinggal dn makanan? 

4. Anjing 
Mereka tidak hanya menikmati makan dan tempat tinggal. Mereka suka mendekat pada pemiliknya. Bahkan perhatian pada kebiasaan yang terjadi d rmh. Kapan waktunya makan, kapan waktunya keluar jalan2. Mereka juga terkadang menegur pemiliknya ketika lupa menyalakan lampu kandang atau lupa mematikan air keran. 

Apakah anjing yang katanya man's best friend? 

Kalau kita melihat bacaan kita hari ini. Sahabat mengerti apa yang menjadi kehendak sahabatnya. Kedua sahabat melakukan apa yg diperintahkan. 

Tidak cukup cm sekedar tidak berselisih seperti cicak. Tidak cukup hanya terima baiknya seperti burung. Tidak cukup hanya setia untuk tgl bersama seperti kura-kura. Tidak cukup hanya bertindak hanya dari pengamatan dan kebiasaan seperti anjing. Kita manusia, kita dianugerahi lebih dari pada itu. 


Tuhan menjadikan kita sahabat. Mari jadi perenungan kita. 
1. Apakah kita sudah mengenal apa yang Tuhan kehendaki? 
2. Apakah firman Tuhan yg kita baca atau dengar sudah kita lakukan? 

Mari jadi sahabat :)

Sunday, July 19, 2015

Si Sulung yang Hilang

Lukas 15:25-32

Cerita tentang anak bungsu yang hilang, kemudian kembali sudah cukup sering kita dengar. Bacaan diatas mengajak kita untuk merenungkan kisah si sulung. Mari bayangkan seperti apa sih kehidupan anak sulung ini. 

Ia pekerja keras. Disaat semua sudah berpesta, ia masih diladang, bekerja. 

Ia taat. Seperti yang dikatakannya, tidak pernah sekalipun ia melanggar perintah bapa nya. 

Ia setia. Bukan hanya dalam waktu singkat ia mentaati bapa nya. Tapi bertahun-tahun. 

Ia hormat sama bapa nya. Jelas karena dia tidak meminta warisan kepada bapa nya. 

Bukankah dia sosok pelayan yang luar biasa? 
Lalu, apa yang kurang dari dirinya?

29:"Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. "

Kalau kita cermati, bukankah si sulung ini sudah lebih dahulu menempatkan dirinya sebagai upahan d rmh bapanya? 
Knp? 
Kalau dia anak dari bapanya, harusnya dia boleh meminta. Dia punya kedekatan dengan bapanya. Ia seharusnya dr dulu cerita kepada bapanya, apa yang ia inginkan. 

Mari kita bawa kepada hidup kita masing2. Apakah kita dalam kondisi seperti si sulung? Apakah kita selama ini terlalu fokus pada apa yang kita kerjakan untuk Bapa sampai kita lupa untuk berelasi dengan Bapa? 

Mari jadi anak-anak Tuhan yang tidak hanya taat dan setia, tapi juga dekat dengan Tuhan. 

Selamat pagi :) 

Thursday, June 4, 2015

It's not over YET

Kejadian 50:20

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.


Sapa yg suka sebel sama temen yg suka kasi spoiler cerita novel atau film atau komik? 

Atau kita malah yg suka kasi spoiler? "Eh nanti tu tokohnya bakal ketabrak mobil. Kritis masuk rumah sakit. Tapi slamet."

Rasanya enak ga sih kl udah pernah ntn atau baca buku sebelumnya. Kita sedikit mencicipi secuiiiiiiiil rasanya jd Tuhan yg serba tahu. 


Naaah.. Ketika tmn kita ntn brng kita. Trus galau bgt. Gregetan. Smpe mgkn ngomel2 krna saking menghayati film. Dia kecewa krna si tokoh gagal merebut hati kekasihnyaa. ( mgkn senasib kali ya smpe ikut jengkel, ngenaaa!!  ). Trus kita yg udh tau ceritanya, yg ternyata happy ending gitu, rasanya pgn kasi bocoran, ntar tu mereka happy ending kok. 


BUUUTTTT.. 

Gmn kalo kejadian sebaliknya? Kita yg diposisi mengalami hal berat? Bukan kah kita sering galaaau. Dn kadang bertanya "Tuhaaaan, mengapa kok begini??" 


Liat ayat kita td. Yusuf bisa berkata gitu saat ia setia mentaati Tuhan smpai akhir. Tentu ia mengalami susahnya ketika dijual sm saudara sndiri, dijdikan budak, difitnah, dipenjara, dilupakan. Tp setelah dia setia mengikuti rencana Tuhan dia dapat melihat keseluruhan kisah hidupnya. Tuhan pny rencana yg indah dgn memakai dirinya. 


Mari setiap kita mengalami hal berat dalam hidup kita, don't blame God. Tapi katakan: tuntunlah dan bentuklah ak Tuhan, sebab rencana mu indah. 


It's not over YET. 

Wednesday, May 20, 2015

Pengurus dan Keluarga

Halo guys, hari ini aku mau share tips terkait pesan beberapa ortu untuk pengurus remaja. 

#kabar 
Rapat di greja, atau dekor, atau lagi kunjungan ke suatu tempat, kadang butuh waktu ekstra ( molor ). Jam pulang bisa lebih malam. Terkait kita di tegur ortu krna pulang melewati batas jam malam itu sudah sewajarnya. Tapi kadang tidak selalu ortu akan marah kalau kita ngerti apa yang ortu mau. Mereka marah karna mengkhawatirkan kita. Kok ga pulang2. Td bilangnya cuma sampe jam 9. Kok jam 10 blm pulang. Nah, one small thing that we could do is -> kasi kabar ke ortu. Sooner, better. Sebelum ortu tanya lebih baik kita udah kasi tau duluan. "Mah ini pulangnya molor, belum slesai. Nanti Jam 10 smpe rmh kok." Atau satu jam sebelum ortu jemput bisa bilang, "pah ini kerjaannya msih banyak. Ak dijemput nya mundur jm 10 boleh ga?" 


#cerita
Kita mungkin udh ngerasa aktif dalam berbagai kegiatan d greja. Jadi panitia, memimpin teman-teman. Tapi di benak ortu, kita mungkin cuma pergi terus, kapan belajar. Jd pertanyaan yg penting adalah sudah kah kita menceritakan apa yang kita lakukan d greja? Sudahkah ortu melihat perkembangan yang kita alami ketika terlibat aktif dalam pelayanan di gereja? So, ceritakan lah. :) 

#proof 
Barang siapa setia dalam perkara kecil, ia akan diberi tanggung jawab dalam perkara yang besar. 
Lingkungan rumah dan gereja pasti berbeda jauh. Mungkin kalau di gereja kita jadi yang aktif bersih2 kalau habis acara. Ketika rekan2 kita pada lupa kerjaanya, mgkn kita yang rajin kerjain tugas. Ketika jadi panitia camp, kita bangun pagi. Kita yang bangunin peserta. 
BUT bagaimana dgn di rmh? Di rumah karna udah biasa, kamar kita sendiri aja sering kali ga pernah dibersihin. Tanggung jawab d rumah lupa di kerjain. Tiap pagi, ribut sama ortu cuma untuk bangun. Jeng jeng.. Emg lingkungan d rmh dengan segala kebiasaan kita itu ga gampang dirubah. Easier to change kalau kita d lingkungan baru. Tapi kalau kita mau dipercaya ortu, kita mau yakinin ortu kalau kita udah gedhe, yuk terapin juga di rumah. Kasi bukti dong kalau kita juga bisa tanggung jawab. 

Saat ini tiga dulu yaa. 
Mari minta pertolongan Roh Kudus, untuk memampukan kita belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

All For Jesus, Yes!! 

Waktu

Selamat pagi :) 
Aku mau ajak merenungkan lirik lagu keren. Kalau yang lebih suka audio pgn ngerti lagu nya gmn bs buka https://m.youtube.com/watch?v=1XOGs6TahIk

Yuk renungkan dan pahami baris demi baris. 

Bait 1
Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Refrein:
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.

Bait 2
Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t’rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu.
Bait 3
Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,
‘kan dihargai benar olehNya.
Kasih yang sudah ‘kau tabur di dunia,
nanti ‘kau tuai di sorga mulia.


Ada yg kenal lagu nya? Ya ini lagu NKB 211. 

Walaupun waktu hidup ini singkat dan tidak ada yang baka di dunia, tapi kasih yang kita kerjakan demi Tuhan Yesus akan bernilai dan tetap.

Satu hal yang menarik dr buku Kambium tentang waktu adalah: 
Kalau kita membiarkan hari2 kita berjalan nge flow aja, sesuai rutinitas kita, kita ga akan sempat memulai aktivitas yg bermakna. ( misal pgn tny kabar tmn lama yg blm dikenal, mau rutin baca Alkitab, mau berolahraga teratur, mau luangkan waktu d rmh untuk bercakap2 dgn ortu. Mau membaca buku rohani) 

BUT, kalau kita balik. Letakkan hal2 bermakna itu lebih dulu, maka rutinitas kita pun akan menyesuaikan. 

Tuhan memberkati :) 

Sunday, May 17, 2015

Albert Cornelius Ruyl

Pernahkah kita mendengar atau membaca tentang nama ini? 
AC Ruyl adalah seorang Belanda yang datang ke Indonesia tahun 1600. 

Pada tahun 1612 ia selesai menerjemahkan kitab Matius ke dalam bahasa Melayu. Kitab tersebut diterbitkan pada tahun 1629. Kemudian pada tahun 1638 kitab Markus diterbitkan dalam bahasa melayu.

kitab Matius tersebut dikatakan pernah hilang saat peperangan. Namun ditemukan kemudian tgl 4 eksemplar di dunia. Yaitu ada di museum Inggris, Jerman, Belanda. 

Apa yang terjadi jika tidak ada orang seperti AC Ruyl yang dipakai Tuhan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa kita? 

Sungguh bersyukur kita berpendidikan sehingga bisa bahasa Indonesia dan inggris. Yang saat ini bahasa Indonesia dan Inggris pun ada di Google translate. Kamus pun ada dimana2. Karena bahasa Indonesia dipakai oleh begitu banyak orang.

Bayangkan jika kita tidak bisa bahasa Indonesia. Kita hanya bisa memahami bahasa suku kita. Dimana suku kita orangnya hanya 3000? Atau mgkn kurang dari itu, hanya ratusan. 

Kapan kita bisa menikmati Alkitab yang sekarang kita baca di HP kita, dimana saja kita berada? 

Mari kita bersyukur untuk rencana Tuhan yang luar biasa melalui anak2 Tuhan seperti AC Ruyl dll yang membuat kita saat ini bisa membaca Alkitab secara lengkap. 

Sebagai rasa syukur kita yuuk: 
1. Buka Alkitab kita dan baca dengan sukacita :) 
2. Dukung lembaga seperti Kartidaya dalam menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa suku di seluruh Indonesia. Ada sekitar 700an bahasa. Doa dan dukung dalam dana untuk mereka yang melayani. 

Perjanjian baru memiliki 7.956 ayat. Diperlukan 1.2 milyar untuk menerjemahkan perjanjian baru atau 
 150 ribu untuk 1 ayat. 

Mari memberikan 1 ayat untuk jiwa2. :) 

Bagi rekan-rekan yang berminat membantu dana bisa berikan melalui rekening ini. 
BCA: 

Kita dikenalkan kepada Kristus melalui pelayanan begitu banyak orang. Mari sekarang kita perkenalkan Kristus untuk mereka yang belum mengenal. 

All For Jesus

Sumber: wikipedia dan berita Kartidaya

Wednesday, April 29, 2015

Nemo Finding The Sea

Mazmur 139
(7) Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
(8) Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
(9) Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,
(10) juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
dan tangan kanan-Mu memegang aku.
(11) Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"
(12) maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu,
dan malam menjadi terang seperti siang;
kegelapan sama seperti terang.

Masih ingat film Nemo? Clown fish yang hilang, dan dicari oleh ayahnya ditengah samudra yang luas? 

Bagaimana jika sebelum nemo ditangkap, ia bertanya pada ayahnya:
"Yah samudra itu dimana sih? "

Bukan kah seringkali kita ini seperti nemo ditengah samudra. Kita bisa berenang kemana pun kita mau di dalam samudra kasih Tuhan dan bisa pula kita bertanya "Dimanakah Tuhan? " 

Seperti yang dilukiskan pemazmur, kemana pun kita pergi Tuhan ada disana. 

Penulis buku Tinggal Dalam HadiratMu mengatakan "Berhenti dari kesibukan kita untuk hening dan merenungkan hidup kita adalah hal pertama yang harus kita lakukan untuk menangkap kehadiran Allah di dalamnya. "

Beberapa hari ini aku dalam kondisi kurang sehat. Selasa sore msh ikutan nitaskana. Tp waktu ikut nitaskana tu sepintas muncul pikiran "wah sakit2 gini makan mie godhog enak ya" 
Waktu pulang ak dah males beli. Udah capek. Baru sampe rumah, beberapa saat, disusul papi pulang. Bawa mie godhog. 

Tanpa aku minta sama Tuhan, tanpa aku ngomong ke papi, Tuhan bisa menunjukkan care nya yg luar biasa dgn cara apapun. Tuhan bisa pakai apa aja yang ada disekitar kita secara diam-diam. 

Sering kali aku, teman2, kita semua yang gagal menyadari bahwa Tuhan tu sudah, sedang, dan selalu melakukan sesuatu untuk kita. 

Seperti anjuran penulis buku tadi, 
Yuk kita sama2 belajar meluangkan waktu 3-4jam sekali untuk merenung selama 5 menit. 

Tarik nafas. Hening. Letakkan pikiran2 kita. Minta Roh Kudus menolong kita berjumpa dengan Tuhan. Coba merenungkan beberapa jam lalu yg telah kita jalani. Sadari pengalaman kita disana dengan Tuhan. Be Thankful!! 

Kita tidak perlu jadi Nemo yang diangkut keluar dari samudra, masuk dalam aquarium untuk menyadari bahwa selama ini dia berada di samudra. 

Mari melatih kepekaan kita terhadap Tuhan. :) 

Friday, April 24, 2015

Kitab ke 67

Bacaan: Yosua 6
Ayat 3: Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
Peristiwa runtuhnya tembok Yerikho adalah peristiwa yang hebat, keren, amazing ketika kita mendengar atau membacanya. 
Namun bagaimana jika kita menjadi bangsa Israel yg baru mendengar perintah Tuhan di ayat 3? 
1. Kita ini prajurit guys. Tiap pagi udah latian fisik. Mengasah diri untuk siap mental tempur sama bangsa lain. Mau melawan kota Yerikho dan bentengnya dengan mengedari kota? Mana bisa? 
2. Tuhan bilang semua prajurit. Gimana kalau kita males? Udah ah sebagian aja yang mengedari. 
3. Maybe hari pertama semua taat. Tapi gimana dengan hari ke 6? Sudah 6 hari berjalan tembok nya fine2 aja. Masih yakin kalo Tuhan beneran nyuruh gitu ke Yosua? Jangan2, Yosua salah tangkep tuh? 
But we know the story. Prajurit dan imam taat melakukan apa yg diperintahkan kepada mereka. Dalam kesederhanaan yg mereka lakukan, kuasa Tuhan nyata dalam hidup mereka. 
Pernah kah kita menghadapi 'Yerikho Yerikho' kita? 
Misalnya. 
Kita seorang mahasiswa jurusan X. Ga ada ortu atau saudara yang ngerti sama kuliah yang kita jalani. Cuma kita ni yang paham. Suatu ketika ada tugas yang begitu susah. Sudah memutar otak sedemikian rupa, curhat sana sini. Ga ada hasil. Cuma 1 pesan yang kita dapat, "Berdoalah." 
Apakah kita bersedia melepaskan pegangan kita pada kemampuan kita? 
Bersediakah kita dalam deadline yang semakin mepet kita berhenti mengerjakan dan datang pada Tuhan?
Percayakah kita pada kuasa Tuhan walaupun kita tidak mengerti apa yang sedang Tuhan lakukan? 
Se expert2 nya kita dalam suatu bidang, Tuhan tetap Mahatahu dan Mahakuasa. 
Maukah kita mengalami Tuhan secara pribadi? 
Bukan hanya Tuhan yang mampu membelah laut teberau, sungai Yordan, menghancurkan tembok Yerikho,
Tapi secara pribadi kita bisa tulis kitab perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan: 
Contoh: 
Tuhan yang mampu memecahkan soal matematika yang rumit.
Tuhan yang memampukan aku untuk menyelesaikan laporan yang kyknya impossible untuk diselesaikan. 
Tuhan yang memberi ide untuk memperbaiki resep roti yg selama ini gagal terus. 
Tuhan yang bisa membuat rekan kerja yg susah nya stgh mati. Diomomgi berkali2 ga dgr. But someday, dia berubah untuk bsa kerjasama dgn baik. 
Tuhan yang menyembuhkan anjingku, walaupun dokter sudah tidak bisa menyembuhkan. 
Start writing. :) 

Thursday, March 26, 2015

Have Courage and Be Kind

Bacaan dari 
1 samuel 22:1-5

Ayat 2:
Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang. 


Kemarin aku berada di panti rapih mengamati seorang anak yang teriak2 ga berhenti. Mgkn msh usia 2-4 tahun. Dia dipeluk sambil dipegangi sama papanya. Ada mama nya di dkt situ. Tangannya dipasangi jarum infus trus dibalut. Tangan satu nya juga ada yang dibalut. Yang dia teriakan cuma 1, "ininya dilepas....!!" 

Beberapa waktu kemudian ada mbak2 bawa satu wadah donat. Dia ga kenal sama anaknya. Tp datangi. Ajak omg. Nawarin suruh ambil donatnya. 

Mbak2 td juga dari area poliklinik dan persiapan opname. Mgkn ada saudara / teman yang sakit. Dia juga punya beban. Tapi dia rela memberikan perhatian buat orang lain. 

Bacaan diatas juga mengajak kita untuk meneladani Daud. Dalam kondisi dia seorang pelarian. Merasa terancam. Merasa tidak adil ( dia sudah diurapi, calon raja, tapi harus lari karena mau dibunuh ). 

Di gua itu berkumpul bersama dia ada 400 orng yang juga punya beban. Disana dia menjadi seorang pemimpin. 

Coba kita imajinasikan lg. punya seorang teman yang bermasalah berat. Yg ngomooooong terus sama kita berulang2 tentang masalahnya. Pasti udh cukup lelah mendengarkan. 

Apalagi 400 orang. 
Bukan hal yang mudah, but Daud did that!! 👍

Tuhan tidak minta kita jadi penolong untuk saudara dan teman saat kita dalam keadaan baik saja. Dalam kondisi apapun selalu ada kesempatan untuk buka hati, dan help someone. 


Mari jadi terang dan garam dimana pun kita berada. :) 

Tuhan memberkati. 

Wednesday, March 18, 2015

Trigonometri

Markus 4:1-20
Ayat 20: 
"Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang MENDENGAR dan MENYAMBUT firman itu lalu BERBUAH, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

Anak sekolah sekarang tentu ga asing sama judul renungan ini. Sebagian kita beranggapan itu istilah alien, sesuatu yang susah, mmm ngomongin yang lain ajalah. 

Di SMA ak kenalan sama trigonometri. Di kuliah awal belajar itu lagi. Selang beberapa tahun tidak berjumpa, kemarin aku sempat buka buku kuliah tentang trigonometri untuk animasi. 

Sebelum membaca aku juga sempat berpikir, apa ya otakku masih connect mikir matematika kayak gini. Terus setelah baca beberapa halaman aku mulai tertarik. Dengan 1 rumus arc tangen, penulisnya bisa bikin animasi sebuah gambar anak panah yang muter ngikutin mouse. 
Setelah aku coba, ternyata benar, bisa lho! 😁😁😁
Setelah itu konsep yg tdnya serem itu jadi melekat di otak. "Ooh gituuuu" 

Hal yang ak pelajari adalah sering kali suatu ilmu pengetahuan itu hanya berhenti sampai di konsep dan tidak sampai ke praktek nyata. Dan itu membuat pengetahuan itu akhirnya lenyap. Terlupakan. 

Sama halnya kayak firman Tuhan. Tiap sabtu atau minggu ke greja. Senin atau selasa bisa jadi ikut nitaskana. Rabu mungkin ikut PDU. Kamis ikut PA. Jumat ikut persekutuan pemuda / persekutuan doa remaja. Tiap hari baca firman. 

Ketika firman Tuhan tidak direfleksikan sungguh2, tidak sampai ke komitmen konkrit dalam hidup kita, sering kali firman itu lenyap. Sama kayak benih yang dimakan burung, atau terhimpit semak dll. 
Jangankan seminggu, kadang aku mengalami sendiri, firman Tuhan hari kemarin apa bunyinya aja udh lupa. 😭

So, 
Mari jadi refleksi bersama.
Setiap firman Tuhan yang kita dengar, ayo kita cari hal konkrit yg bisa kita lakukan dalam 1 hari itu. Kemudian, kita lakukan. 😁😁😁

Mari kita tidak hanya tumbuh sekedarnya, tetapi berbuah banyak :) 

Selamat hari kamis. 
Tuhan memberkati. 

Monday, March 16, 2015

Kagum

Matius 18:1-5 

Suatu malam aku berhenti di dkt perlintasan kereta api. Palang diturunkan dan kami smua menunggu. Sebenarnya waktu berjalan cukup lama disana karena kereta tak segera lewat. Entah kenapa ak mengabaikan lama nya waktu itu dan sedang serius memperhatikan suara palang. Tiba2 perhatianku teralihkan ke pembicaraan disebelahku. Disana ada bapak, ibu dan seorang anak perempuan diatas motor. Ibu nya dari belakang bertanya sama anak kecil ini. "Hayo kereta nya lewat dari mana?" Kemudian anak itu diam dan terus menatap. Begitu bagian terdepan kereta muncul d perlintasan, baru anak itu berteriak "dari sana...". 
Kemudian segera disusul dengan seruan yg lebih semangat sambil melambaikan tangan "halooooo masiniiiiiiiisssssss"

Yesus dalam ayat diatas mengambil seorang anak kecil untuk jadi pelajaran kerendahan hati buat para muridnya. 

Sudahkah kita menjadi seperti anak kecil yang dengan rendah hati dapat mengagumi setiap perbuatan Tuhan? 

Banyak hal yg semakin kita besar, semakin biasa. Kita semakin ahli melakukan berbagai hal. Semakin sering melihat berbagai kejadian. 
Sering kali semua menjadi hal yang wajar dan semua  serasa biasa karena kita sendiri memang bisa melakukannya. 

Tetapi bukankah dalam kelebihan kita, kehebatan kita, kita ini toh bukan siapa2 jika dijejerkan dengan Tuhan yang penuh kuasa. Lebih banyak hal yang terjadi dalam kuasa Tuhan dan itu diluar kemampuan kita. 

Mari jadi seperti anak kecil yang mau rendah hati, dan kita akan lebih banyak menyadari kebesaran Tuhan dalam hidup kita. 

Tuhan memberkati. 

Thursday, March 5, 2015

Murid atau Penonton

 Diadopsi dari buku living life.
Markus 3:7-19.

Coba pisahkan bacaan ini menjadi dua bagian. Perhatikan orang banyak pada ayat 7-12. Kemudian perhatikan dua belas orang yang ditetapkan Tuhan pada ayat 13-19. 

Apa film favorit kita? Kalau aku, suka nonton film detektif. Sejenis CSI ( Crime Scene Investigation ). Isinya mencari pelaku kriminal. Periksa bukti-bukti kejahatan. Menonton film ini bisa berasa ikut serta dalam kasus yang sedang diinvestigasi. 

Coba kalau kita tidak sekedar menonton. Bayangkan kita beneran jadi salah satu tim CSI yang bertugas ( entah mendatangi lokasi, bertemu penjahat, melakukan pengejaran, atau harus menganalisis data, otopsi mayat, dll ) 
Bayangkan kita ambil salah satu bagian, dan diburu2 oleh atasan kita untuk segera dpt hasilnya. Hasil kerjaan kita ditunggu ni sama banyak orang. Padahal ga gampang juga melakukan itu. Lembur di kantor. Dimarahin orang. Atau mgkn tertembak atau terluka karena baku tembak sm penjahat. 

Gimana? Masih senyaman saat nonton film? 

Mari lihat bacaan kita. 
Pada bagian pertama kita bisa melihat, ada banyak orang yang tertarik melihat Yesus. Mungkin tertarik akan hal-hal ajaib yang dilakukan Yesus. Pengen nonton Yesus. 

Sedangkan dibagian kedua, ada para murid. Orang2 yang diberikan kuasa oleh Yesus. Untuk apa? Untuk melakukan apa yang Yesus lakukan. Memberitakan Injil, mengusir setan, dll. Mereka hidup bersama Yesus dan terlibat mengerjakan apa yang Yesus mau. 

Mari jadi renungan bersama. Manakah yang kita inginkan? Jadi penonton Yesus? Menyaksikan teman2 kita bercerita tentang Yesus? Terhibur dgn cerita2 orang yang mengalami Yesus? 

Atau kita rela mengalami ketidaknyamanan hidup demi melakukan apa yang Kristus mau? 

Selamat hari Kamis. 
Tuhan memberkati. 

What do we believe about God?


Kel 14:10-12

Aku membaca sebuah buku judulnya Tinggal Dalam HadiratMu. 

Disana ada kutipan dari AW Tozer "Our real idea of God may lie buried under the rubbish of conventional religious notions and may require an intelligent and vigorous search before it is finally unearthended and exposed for what it is. Only after an ordeal of painful self probing are we likely discover what we actually believe about God"

Yang diartikan penulis buku td sbg: 

"Gagasan kita yang sesungguhnya tentang Allah bisa terkubur jauh di dibawah tumpukan gagasan2 agama konvensional dan dibutuhkan kerajinan dan usaha yang sungguh2 untuk menggalinya sampai akhirnya ditemukan dan terbuka untuk dikenali. Hanya setelah melalui penelitian diri yang menyakitkan kita berkemungkinan menemukan apa yang sesungguhnya kita percayai tentang Allah. "

Kata-kata ini begitu menarik buat aku. Coba dibaca beberapa kali lagi dan dimengerti. 


Ketika kita mendengar kotbah digereja, membaca renungan, Alkitab, mendengar kesaksian teman, 
Kita tahu bahwa Allah itu kasih, dia maha pengasih. 

Ya kah? 

Bagaimana ketika kita udah belajar mati2an buat ujian. Kita udah berdoa. Besoknya ketika mengerjakan banyak yang kita blank dan ga bs mengerjakan. 
Pada momen itu benarkah kita masih punya gambaran Allah yang maha pengasih? 
Atau yang ada di benak kita adalah Allah yang diam saja? Atau Allah yang kasihnya belum terbuka buat kita? Atau Allah yang meninggalkan kita? 

Jadi Allah yang seperti apakah yang ada dalam benak kita? 

Di ayat td juga diceritakan orang israel yang baru saja mengalami kedasyatan Tuhan lewat tulah2 kepada orang mesir. Pembebasan mereka. Begitu mereka smpai ditepi laut teberau dan bangsa mesir mengejar mereka, mereka sudah bersungut2. Dan banyak lagi di ayat yg lain mereka bersungut2 kepada Tuhan. 

Mari sama2 merenungkan kutipan diatas. Kita tahu, kita paham, dan kita hafal kl suruh menyebutkan karakter Tuhan. Tapi apakah di lubuk hati kita, masih terpendam gambaran yang salah tentang Tuhan? 

Mari setiap kita memuji Tuhan lewat lagu, ketika kita berkata Allah itu baik, sungguh Kau mempesona, Allahku Dasyat, Kaulah rajaku, dll 
hayati benar2 dari lubuk hati kita. Karena gambaran Allah yang terbentuk dari pengalaman pribadi, itu yang menentukan sikap hidup kita. 

Kalau belum merasakan, mari kita terus berdoa, Tuhan aku mau mengalami kehadiranMu. :) 


Selamat pagi, selamat mengalami hidup bersama Tuhan. 

Sunday, February 22, 2015

Move

Month of love, itu kepanjangan dari move. Bulan februari ini anak remaja mempersiapkan dalam kelompok 5-6 orng sebuah sasaran berbagi kasih. 

Mereka kumpul berkelompok tiap minggu nya berdiskusi tentang tujuan dan apa yang akan mereka lakukan. Hr sabtu 21 februari mereka kmpl terakhir untuk nonton bareng "Pay It Forward" kemudian berdoa syafaat untuk pelaksanaan move. 

22 februari berjalanlah kelompok-kelompok ini untuk berbagi kasih. 

Tentu masing-masing punya rasa, pengalaman, sentuhan dalam mereka berbagi kasih Tuhan. 

Ada yang ketemu anak cacat, ada yg membersihkan kuburan, ada yang mengecat tembok yang di vandal, ada yg mengunjungi rumah sakit, ada yg ke helen keller. 

Entah kenapa walaupun aku tidak turut langsung mengerjakannya, tapi aku ikut merasakan bahagia dgn kegiatan ini. 

Sebuah harapan yang baru adalah remaja sekarang tidak hanya peduli dgn diri dan teman-temannya, namun juga peduli pada orang-orang di sekitar mereka yang bahkan belum mereka kenal.

Pesan: 
Kegiatan ini tidak dibatasi dalam bulan ini saja. Setiap kita, siapapun kita, dimanapun, dan kapanpun, boleh terus memancarkan semangat ini. Berbagi kasih buat sesama. 
Buat anak remaja, boleh main lagi, datang lagi ke tempat-tempat itu. Bisa juga ingat beberapa nama, dan masukan dalam jurnal doa. Pray for them. 

Biarlah kasih Tuhan tersampaikan melalui kita. 

"Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. "(Yohanes 13:35)


Tuesday, February 3, 2015

USHER : Caring Your Friends

MemBeRi pErhAtian dAn menjaDi UsHer yang bersahabat!!!
  1. Di perhatikan adalah suatu hal yang sangat menyenangkan, baik bagi anak ataupun orang tua sekalipun. Apalagi jika kita datang ke suatu tempat baru, yang asing, kita tidak kenal siapapun. Sambutan hangat dan ramah, percakapan yang bersahabat, dan kepedulian yang di berikan kepada kita tentu akan memberi suatu kesan yang menyenangkan.
  2. Dalam ibadah remaja kita, sapaan hangat bersahabat dan perhatian juga perlu kita berikan kepada rekan-rekan kita, terutama rekan-rekan kita yang baru. Bayangkan saudara datang ke suatu tempat ibadah baru, usher yang menyambut mengulurkan tangannya dengan berat, bibir diusahakan sedikit gerak keatas sambil menggumamkan kata-kata tidak jelas yang sepertinya berbunyi “selamat pagi”, buru-buru menarik tangannya kembali, mengobrol dengan usher lain dan anda di biarkan masuk sendiri ke suatu tempat asing,mungkin anda akan mencari tempat duduk agak di belakang dan berkata dalam hati anda bahwa “aku tidak akan datang ke tempat ini lagi!”. First impression sangatlah penting!!! Kesan pertama seringkali menentukan apa yang terjadi selanjutnya.
  3. Menurutku Usher merupakan pelayanan ujung tombak..keliatannya sederhana dan kecil gak asik, namun adalah hal yang penting.. Kenapa? karna usher adalah pelayanan pertama yang berinteraksi dengan rekan-rekan remaja, bukan WL, musik ato firman… Disambut oleh usher yang ramah dan bersahabat akan membantu membangun mood yang senang & nyaman sebelum ibadah (semoga sampai ibadah berakhir^^).
  4. Untuk itu kita usher-usher mari memberi perhatian kepada rekan-rekan kita. Sambut dengan jabat tangan erat, ucapkan “syalom!!selamat pagi!!” dengan jelas. Ketika ada rekan-rekan baru, beri perhatian extra. Antar rekan kita ini masuk, carikan tempat duduk.. Hubungi pengurus yang nganggur, minta pengurus itu untuk menemani rekan baru kita. Bukan hanya sebelum ibadah namun sepanjang ibadah tersebut.
  5. Semua pengurus harus mau dilibatkan ketika perlu, jika anda, si pengurus diminta menemani rekan baru kita. Ajak dia bercakap-cakap, atau sekadar temani  saja. Pokoknya berikan kesan akrab, bersikaplah ramah & bersahabat. Usahakan yang jenis kelaminnya sama saja, biar tidak canggung. Temani juga sepanjang ibadah berlangsung.
  6. What it takes to be a good usher?? Gak banyak kog..gak kudu jago nyanyi, gak kudu latian 4x seminggu, ngapalin kunci-kunci, atopun bikin powerpoint. Kamu hanya perlu menjadi ramah dan bersahabat. Belajarlah peduli dan memperhatikan setiap orang yang hadir. Berikan senyuman, katakan selamat pagi dengan semangat dan ramah.. Lakukan semuanya dengan hati yang tulus.

Thursday, January 29, 2015

Jadi Pendeta dan Jadi Kristen Itu Beda Hal

“Menjadi seorang pendeta dan seorang kristen adalah dua hal yang berbeda”
           
            Itulah bunyi status yang ku pasang tadi malam di sosmedku. (aku post di akun instagramku jg lhoooo! dilike ya @jose_cruisee *numpang promosi sisan.wkwkwkwk). Maksudnya bukan membedakan antara pendeta dengan jemaat awan / non-pendeta, bukan bukan. Ini konteksnya dalam satu pribadi menjadi kedua hal tersebut adalah dua hal yang berbeda. Maksudnya? Lho berartibisa jadi pendeta tapi gak jadi kristen? Menurutku bisa! Bisa banget malah. :D
            Kog bisa? Jadi pendeta itu apa sih? Berkotbah, mimpinkateksasi, mimpin renungan-renungan di berbagai persekutuan di gereja, rapatmajelis, piket, perkunjungan ke rumah-rumah, dst.. Lho apakah itu gak nunjukin pendeta itu kristen?? Emmm. Yes and no. Yes, melayani di gereja adalah tindakan yang kristen, tapi NO, bahwa kekristenan seseorang gak diliat dari kerjaan dan aktivitas yg dilakuin di greja.          
           
       Mari kita baca Matius 7 : 15 - 23

       Ayat ini selalu jadi refleksi yang menggetarkan hatiku sejak bertahun-tahun lalu.Dulu fokusku memang hanya ke ayat 21-23, tapi ternyata ayat 15 – 20nya releva njuga.. Anyway, mari baca ayat 22-23, dan sesuaikan dengan diri n pelayanan teman-teman.Aku biasanya baca gini “Tuhan, Tuhan bukankah Aldo ngeWL demi nama-Mu, danbermain musik demi nama-Mu, dan menjadi pengurus – pembimbing demi nama-Mujuga?” kemudian Tuhan menjawab, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.. WOW! Makjleb banget. Aku bayangin aku hidup bertahun-tahun, kuliah lulus, nikah (amin!!jodoh segera datang!!^^),punya anak, sampai tua aktif digereja terlibat macem-macem pelayanan sampai mati, hati gembira, merasa telah menyenangkan dan melayani Tuhan, tapi saat mopulang ditolak Tuhan. T.T gak mau deh. Gak mau banget.
            Jangan tertipu!! Jangan berfokus sempit!! Concern Tuhan bukan sekadar pada ibadah-ibadah kita, soal brapa banyak lagu dan doa yang dinaikkan kepada-Nya. Perhatian Tuhan juga adalah kepada dunia ini, kepada semua orang, semua mahluk di dunia ini. Kalau kita mau sungguh-sungguh jadiorang kristen, biarlah apa yang jadi kerinduan Tuhan menjadi kerinduan kita juga.
            Guys kita digreja, beribadah seminggu paling cuma 2,5jam. Kalo sering ikutan persekutuan doa remaja (ayo ayo datang!! :D) ya jadi3,5 jam. Kalo lu pemuda dan ikutan persekutuan pemuda ya berarti 4,5 jam. Kalorutin ikut semuanya ya 5,5 jam seminggu kita beribadah.. 5,5 jam dari 168 jamseminggu!! Sebagian besar waktu kita dipakai bukan untuk ibadah digreja tapi untuk hidup sehari-hari. Mari hidupi hari-hari kita bagi Tuhan, lewat pertumbuhanpribadi kita, lewat cara kita berteman, berstudi, bekerja (termasuk jadi pendeta!!), berkeluarga (baik keluarga masa kini ataupun masa depan) dan bergereja juga.. Live our life to the fullest service to God, sehingga walo minggu depan, ketika mengawali minggu yang baru dalam ibadah, ketika kita pengakuan dosa lagi, kita bisa berkata “Tuhan, aku banyak gagal tapi aku sudah berjuang lebih baik dari minggu sebelumnya.”

Have a nice week, have a blessed week.

Saturday, January 10, 2015

Creating ‘Falling in Love’

Bacaan Alkitab : Roma 10 : 14 -21

          Eh eh, buatku ya firman di ibadah remaja beberapa minggu lalu ngena banget nih.. gimana buat temen2? Jadi kemarin minggu itu temanya Beriman vs Beragama. Intinya mengingatkan kita bahwa Tuhan gak suka (jijik, muak!) dengan ritual-ritual ibadah (entah itu nyanyi, doa, kotbah, persembahan) kita jika dikerjakan dengan tidak tulus, ada udang dibalik bakwan (kata pak Welly Chan lhoo!), hanya demi status. Pokoke kalo tanpa cinta Tuhan gak suka. Ibaratnya seorang gadis (sebut saja Verin :P) yang dibribik cowok yg gk bener2 cinta sama dia. Ugghhh huek banget.. Jadi biarlah relasimu dengan Tuhan itu atas dasar cinta yang tulus dan sungguh-sungguh
          Tapi kemudian satu pertanyaan yang nggantung buat ku kemarin adalah “kalau aku sekarang memang TIDAK CINTA Tuhan so what should I do??” Oke mari diperjelas: Cinta itu gak bisa dipaksakan kan ya? Kalo lu pacaran palsu (tanpa cinta) trus pacar lu nyadar trus bilang “eh kalo pacaran ma gw tapi lu gak cinta mending stop deh ngapel, stop candle light dinner, stop smua!!” maka itu gak serta merta bikin lu jadi cinta tulus ke dia kan? Betul gak? hmmmm. Karna Tuhan gak suka yang pura2, karna memang aku ke greja ibadah gak niat tulus (cm disuruh maybe) maka mending aku gak usah ke greja ae?? Betul??? Lha wong piye.. cinta kan gak bisa dipaksakan lhooo. Bener bener?? duh Gusti semoga ibadah remaja / persekutuan pemuda this week tetep penuh yaa (>.<)9.
           Jawabannya adalah YES and NO. YES, kalo sekarang kamu sadar kamu gak beribadah secara tulus cinta ma Tuhan ya berhenti lakukan itu!! Lebih tepatnya berhenti pura-pura melakukan itu atas dasar cinta!! Jujur saja ke Tuhan, “duh Tuhan, aku kalo nyanyi masih asal nyanyi, hambar aja. Kayaknya ku lum cinta Kamu deh.”, “Tuhan aku ke greja ini cuma karna disuruh mami papi nih”.
          NO!! Tidak (belum) mencintai Tuhan bukan berarti berhenti nyoba mengenali Tuhan.. Gaya pernikahan jaman jadul memberi gambaran yang menarik disini. Dulu orang nikah dijodohin gitu aja, kadang kala bisa demi alasan duit, status, politik – kekuasaan – aliansi dua negara (halah kakehan nonton film medieval2!).. Sebagian pernikahan itu akhirnya hambar tanpa cinta, tapi sebagian lagi tumbuh menjadi relasi yang tulus dan penuh cinta. Kenapa? Karna keduanya berusaha mengenal satu sama lain dan akhirnya jatuh cinta beneran. Setiap kita itu kristen, most of us Kristen sejak kecil (lha piye to wis dibaptis ortu di greja je..), itu fakta. Pakailah itu untuk mencoba mengenal Kristus. Jangan berhenti bernyanyi, jangan berhenti berdoa, jangan berhenti dengar/baca Alkitab. Karna dari situ kamu bisa mengenal dan menemukan Tuhan, perlahan-lahan jatuh cinta kepada-Nya..
          Akhir kata, minta tolonglah kepada Tuhan untuk membantumu mencintai Dia, “Tuhan, aku pengen mencintai-Mu, bantu aku untuk jatuh cinta kepadaMu.” Ahh aku jadi ingat sebuah lagu lama dari Hillsong ini ............

“Open the eyes of my heart Lord, open the eyes of my heart,

I want to see You, I want to see You ...”

Friday, January 9, 2015

Greater and Less


Bacaan dari Yohanes 3:22-30
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 
Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

------------------------------------------

Pada awal pelayanan hingga Yesus datang, yohanes pembaptis menarik perhatian banyak orang. Mereka datang mendengarkan dia dan dibaptis olehnya. Mereka bertobat dari perbuatan mereka yang jahat dan memulai hidup yang baik. Orang-orang datang dan memanggil dia Rabbi.
Bahkan di terjemahan NIV tertulis ...people were constantly coming to be baptized...

Sampai titik ini dia adalah 'orang terkenal'. Bahan pembicaraan org. Org yg di cari. Mungkin kalau jaman skrg dia adalah pengkhotbah yg dmn pun dy datang untuk berkhotbah ratusan org dtg mendengar.

Tapi setelah Yesus datang dan dibaptis oleh Yohanes, banyak pengikut yohanes yang berpindah mengikuti Yesus.

Yohanes manusia biasa. Dia bisa saja sombong atas prestasinya, dia bisa saja tersinggung ketika orang berpindah dan mengikuti Yesus. Tapi apa yang dikatakannya sungguh luar biasa.

1. Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

2. Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
- Sadar siapa dirinya dan apa yang menjadi tujuan hidupnya.

3. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
- sukacitanya penuh ketika Yesus ditinggikan bukan ketika dia ditinggikan

4. "HE MUST BE GREATER; I MUST BECOME LESS."
- sikap rendah hati yang luar biasa.

Tujuan hidup kita ketika kita percaya kepadaNya begitu mulia yaitu untuk mengasihi dan melayaniNya. Namun hal itu terkadang mudah berubah dan kembali berpusat pada diri kita. Pusat hidup adalah Kristus. Jadikanlah ayat ini sebagai pegangan hidup kita. Bukan aku yang semakin besar, tapi DIA.