Thursday, January 29, 2015

Jadi Pendeta dan Jadi Kristen Itu Beda Hal

“Menjadi seorang pendeta dan seorang kristen adalah dua hal yang berbeda”
           
            Itulah bunyi status yang ku pasang tadi malam di sosmedku. (aku post di akun instagramku jg lhoooo! dilike ya @jose_cruisee *numpang promosi sisan.wkwkwkwk). Maksudnya bukan membedakan antara pendeta dengan jemaat awan / non-pendeta, bukan bukan. Ini konteksnya dalam satu pribadi menjadi kedua hal tersebut adalah dua hal yang berbeda. Maksudnya? Lho berartibisa jadi pendeta tapi gak jadi kristen? Menurutku bisa! Bisa banget malah. :D
            Kog bisa? Jadi pendeta itu apa sih? Berkotbah, mimpinkateksasi, mimpin renungan-renungan di berbagai persekutuan di gereja, rapatmajelis, piket, perkunjungan ke rumah-rumah, dst.. Lho apakah itu gak nunjukin pendeta itu kristen?? Emmm. Yes and no. Yes, melayani di gereja adalah tindakan yang kristen, tapi NO, bahwa kekristenan seseorang gak diliat dari kerjaan dan aktivitas yg dilakuin di greja.          
           
       Mari kita baca Matius 7 : 15 - 23

       Ayat ini selalu jadi refleksi yang menggetarkan hatiku sejak bertahun-tahun lalu.Dulu fokusku memang hanya ke ayat 21-23, tapi ternyata ayat 15 – 20nya releva njuga.. Anyway, mari baca ayat 22-23, dan sesuaikan dengan diri n pelayanan teman-teman.Aku biasanya baca gini “Tuhan, Tuhan bukankah Aldo ngeWL demi nama-Mu, danbermain musik demi nama-Mu, dan menjadi pengurus – pembimbing demi nama-Mujuga?” kemudian Tuhan menjawab, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”.. WOW! Makjleb banget. Aku bayangin aku hidup bertahun-tahun, kuliah lulus, nikah (amin!!jodoh segera datang!!^^),punya anak, sampai tua aktif digereja terlibat macem-macem pelayanan sampai mati, hati gembira, merasa telah menyenangkan dan melayani Tuhan, tapi saat mopulang ditolak Tuhan. T.T gak mau deh. Gak mau banget.
            Jangan tertipu!! Jangan berfokus sempit!! Concern Tuhan bukan sekadar pada ibadah-ibadah kita, soal brapa banyak lagu dan doa yang dinaikkan kepada-Nya. Perhatian Tuhan juga adalah kepada dunia ini, kepada semua orang, semua mahluk di dunia ini. Kalau kita mau sungguh-sungguh jadiorang kristen, biarlah apa yang jadi kerinduan Tuhan menjadi kerinduan kita juga.
            Guys kita digreja, beribadah seminggu paling cuma 2,5jam. Kalo sering ikutan persekutuan doa remaja (ayo ayo datang!! :D) ya jadi3,5 jam. Kalo lu pemuda dan ikutan persekutuan pemuda ya berarti 4,5 jam. Kalorutin ikut semuanya ya 5,5 jam seminggu kita beribadah.. 5,5 jam dari 168 jamseminggu!! Sebagian besar waktu kita dipakai bukan untuk ibadah digreja tapi untuk hidup sehari-hari. Mari hidupi hari-hari kita bagi Tuhan, lewat pertumbuhanpribadi kita, lewat cara kita berteman, berstudi, bekerja (termasuk jadi pendeta!!), berkeluarga (baik keluarga masa kini ataupun masa depan) dan bergereja juga.. Live our life to the fullest service to God, sehingga walo minggu depan, ketika mengawali minggu yang baru dalam ibadah, ketika kita pengakuan dosa lagi, kita bisa berkata “Tuhan, aku banyak gagal tapi aku sudah berjuang lebih baik dari minggu sebelumnya.”

Have a nice week, have a blessed week.

Saturday, January 10, 2015

Creating ‘Falling in Love’

Bacaan Alkitab : Roma 10 : 14 -21

          Eh eh, buatku ya firman di ibadah remaja beberapa minggu lalu ngena banget nih.. gimana buat temen2? Jadi kemarin minggu itu temanya Beriman vs Beragama. Intinya mengingatkan kita bahwa Tuhan gak suka (jijik, muak!) dengan ritual-ritual ibadah (entah itu nyanyi, doa, kotbah, persembahan) kita jika dikerjakan dengan tidak tulus, ada udang dibalik bakwan (kata pak Welly Chan lhoo!), hanya demi status. Pokoke kalo tanpa cinta Tuhan gak suka. Ibaratnya seorang gadis (sebut saja Verin :P) yang dibribik cowok yg gk bener2 cinta sama dia. Ugghhh huek banget.. Jadi biarlah relasimu dengan Tuhan itu atas dasar cinta yang tulus dan sungguh-sungguh
          Tapi kemudian satu pertanyaan yang nggantung buat ku kemarin adalah “kalau aku sekarang memang TIDAK CINTA Tuhan so what should I do??” Oke mari diperjelas: Cinta itu gak bisa dipaksakan kan ya? Kalo lu pacaran palsu (tanpa cinta) trus pacar lu nyadar trus bilang “eh kalo pacaran ma gw tapi lu gak cinta mending stop deh ngapel, stop candle light dinner, stop smua!!” maka itu gak serta merta bikin lu jadi cinta tulus ke dia kan? Betul gak? hmmmm. Karna Tuhan gak suka yang pura2, karna memang aku ke greja ibadah gak niat tulus (cm disuruh maybe) maka mending aku gak usah ke greja ae?? Betul??? Lha wong piye.. cinta kan gak bisa dipaksakan lhooo. Bener bener?? duh Gusti semoga ibadah remaja / persekutuan pemuda this week tetep penuh yaa (>.<)9.
           Jawabannya adalah YES and NO. YES, kalo sekarang kamu sadar kamu gak beribadah secara tulus cinta ma Tuhan ya berhenti lakukan itu!! Lebih tepatnya berhenti pura-pura melakukan itu atas dasar cinta!! Jujur saja ke Tuhan, “duh Tuhan, aku kalo nyanyi masih asal nyanyi, hambar aja. Kayaknya ku lum cinta Kamu deh.”, “Tuhan aku ke greja ini cuma karna disuruh mami papi nih”.
          NO!! Tidak (belum) mencintai Tuhan bukan berarti berhenti nyoba mengenali Tuhan.. Gaya pernikahan jaman jadul memberi gambaran yang menarik disini. Dulu orang nikah dijodohin gitu aja, kadang kala bisa demi alasan duit, status, politik – kekuasaan – aliansi dua negara (halah kakehan nonton film medieval2!).. Sebagian pernikahan itu akhirnya hambar tanpa cinta, tapi sebagian lagi tumbuh menjadi relasi yang tulus dan penuh cinta. Kenapa? Karna keduanya berusaha mengenal satu sama lain dan akhirnya jatuh cinta beneran. Setiap kita itu kristen, most of us Kristen sejak kecil (lha piye to wis dibaptis ortu di greja je..), itu fakta. Pakailah itu untuk mencoba mengenal Kristus. Jangan berhenti bernyanyi, jangan berhenti berdoa, jangan berhenti dengar/baca Alkitab. Karna dari situ kamu bisa mengenal dan menemukan Tuhan, perlahan-lahan jatuh cinta kepada-Nya..
          Akhir kata, minta tolonglah kepada Tuhan untuk membantumu mencintai Dia, “Tuhan, aku pengen mencintai-Mu, bantu aku untuk jatuh cinta kepadaMu.” Ahh aku jadi ingat sebuah lagu lama dari Hillsong ini ............

“Open the eyes of my heart Lord, open the eyes of my heart,

I want to see You, I want to see You ...”

Friday, January 9, 2015

Greater and Less


Bacaan dari Yohanes 3:22-30
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 
Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

------------------------------------------

Pada awal pelayanan hingga Yesus datang, yohanes pembaptis menarik perhatian banyak orang. Mereka datang mendengarkan dia dan dibaptis olehnya. Mereka bertobat dari perbuatan mereka yang jahat dan memulai hidup yang baik. Orang-orang datang dan memanggil dia Rabbi.
Bahkan di terjemahan NIV tertulis ...people were constantly coming to be baptized...

Sampai titik ini dia adalah 'orang terkenal'. Bahan pembicaraan org. Org yg di cari. Mungkin kalau jaman skrg dia adalah pengkhotbah yg dmn pun dy datang untuk berkhotbah ratusan org dtg mendengar.

Tapi setelah Yesus datang dan dibaptis oleh Yohanes, banyak pengikut yohanes yang berpindah mengikuti Yesus.

Yohanes manusia biasa. Dia bisa saja sombong atas prestasinya, dia bisa saja tersinggung ketika orang berpindah dan mengikuti Yesus. Tapi apa yang dikatakannya sungguh luar biasa.

1. Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

2. Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
- Sadar siapa dirinya dan apa yang menjadi tujuan hidupnya.

3. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
- sukacitanya penuh ketika Yesus ditinggikan bukan ketika dia ditinggikan

4. "HE MUST BE GREATER; I MUST BECOME LESS."
- sikap rendah hati yang luar biasa.

Tujuan hidup kita ketika kita percaya kepadaNya begitu mulia yaitu untuk mengasihi dan melayaniNya. Namun hal itu terkadang mudah berubah dan kembali berpusat pada diri kita. Pusat hidup adalah Kristus. Jadikanlah ayat ini sebagai pegangan hidup kita. Bukan aku yang semakin besar, tapi DIA.