Wednesday, August 13, 2014

Mengalami Tuhan lewat Berorganisasi

Halo sobat remaja :) 
Kali ini aku mau berbagi tentang dunia organisasi. 

Aku coba ingat-ingat lagi apa yang dulu terbayang saat remaja ketika mendengar kata organisasi. Organisasi itu ribet. Males ah ikut organisasi. Buang waktu, mending waktunya buat yang lain. 

Akhir-akhir ini ketika aku ada di posisi pembimbing, sering juga denger komentar orang tua tentang kepengurusan dan organisasi. "Udh yang penting studi. Nilainya baik. Ga usah buang waktu ikut organisasi"

Mungkin gambaran ini masih banyak muncul. Nah sebenarnya organisasi tu kayak apa sih? 

Pernah ikut outbond? Pernah disuruh bikin yel-yel di kelompok masing-masing? Nah itu gambaran kecil organisasi. Satu kelompok isinya mungkin 5-10 orang. Ketika diminta membuat yel-yel, apa yang harus dilakukan? Siapa yang memimpin? Siapa yang akan memulai memunculkan ide? Siapa yang akan mengatur teman satu tim? Siapa yang memberikan feedback atau komentar kalau yel-yel nya masih kurang kompak dan kurang semangat? Tentu ga dengan sendirinya yel-yel itu tercipta dan satu kelompok bisa melakukan dengan semangat.

Maka dari itu sekurang-kurangnya akan muncul atau ditentukan pemimpin kelompok. Kurang lebih dia yang akan memimpin diskusi ide. Mendorong teman-teman yang punya ide untuk ngomong. Kalau ternyata semua malu-malu, ya dia yang harus mulai ga tahu malu untuk share ide. Jelek ga masalah, setidaknya orang lain mulai tergerak. Kemudian ketika udah pada sepakat sama satu ide. Pemimpin ini seharusnya menjelaskan bagian yang harus dilakukan oleh tiap anggotanya. Kamu nanti bilang ini ya, kamu teriak ini, kamu nanti geraknya gini, kita ntar posisinya gini ya. Setelah tahu apa yang dilakukan tugas pemimpin belum selesaj juga. Dia masih harus memimpin latihannya. Ayo coba. Begitu selesai di kasi masukan ke anggotanya. Kurang gini nih. Juga apresiasi, wah km sip banget. Lanjutkan dengan latian kedua, ketiga dan seterusnya. 

Nah itu contoh kecil dari organize sekelompok orang. 

Mungkin banyak yang merasa malu, ga enakan untuk ngatur temennya, atau takut berpendapat, tapi ini smua dapat dipelajari. Organisasi lebih banyak berbicara tentang social skill. Gimana kita komunikasi sama orang. 

Kalau di komisi remaja, siapa sih yang akan organize? Mereka adalah pengurus dan pembimbingnya. Mereka akan mengatur siapa yang menjadi WL, siapa yang jadi singer, pemusik, menghubungi pembicara jauh hari untuk berkotbah. Lebih lagi juga mengadakan event khusus yang berbeda dari ibadah biasa. 

Itu semua proses belajar. Kelak di dunia kerja, atau setidaknya dalam keluarga sendiri kita harus bisa organize orang walaupun pada batas tertentu. 

So jangan takut sama organisasi. 

Terus serunya organisasi ada hubungannya sama Tuhan ga? Ada dong. Banyak :) 
Tunggu post kedua.

No comments:

Post a Comment