Wednesday, April 27, 2016

Lukas 10

Lukas 10:36 (TB)  "Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

Ketika ahli Taurat bertanya, dia menanyakan siapakah sesamaku manusia. ( dalam konteks pembicaraan mereka, berarti siapakah yang layak untuk jadi sesama manusia sehingga harus ku kasihi seperti diriku sendiri. )
Tapi ketika Yesus bertanya di akhir cerita, dia membalik pertanyaan itu dengan "adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun? "
Yesus membalikkan pola pikir ahli Taurat. Ketika kita mau disebut sesama manusia, berarti kita orang yang mau berbelas kasih.
Apakah kita sesama manusia bagi orang-orang di sekitar kita?

Tuesday, April 26, 2016

Taat pada Allah atau Manusia?

Hi Gengs, yuk baca Alkitab bareng2..
Buka Kisah Para Rasul Pasal 5


Ini refleksi yang aku dapat:
Dalam hidup kita sehari-hari, kita mungkin diperhadapkan kepada dua pilihan. Taat dan takut pada manusia dan taat kepada Allah. Ketika keduanya saling bertolak belakang, manakah yang kita pilih?

∆ Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Dan kitab suci menunjukkan hasil dari ketaatan penuh para Rasul kepada Allah:
1. Melihat adanya Dusta
+Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

2. Mujizat terjadi melalui para Rasul
+Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

3. Bahkan bayangan Petrus saja bisa menyembuhkan orang-orang sakit
+ bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.

4. Bebas dari penjara yang terkunci dan dijaga ketat
+Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:


Ketika kita Taat kepada Allah namun hal itu bertentangan dengan keinginan dunia, masihkah kita khawatir akan ancaman dunia terhadap kita? Lihatlah bahwa Allah akan mengupayakan segala sesuatu agar anak-Nya yang taat dapat terus menjalankan kehendak Nya. Allah beserta kita!

Jesus My Captain - HUT KR 41



16 April 2016

Dalam memperingati hari ulang tahun yang ke 41 Komisi Remaja mengadakan ibadah syukur dengan tema
Menyadari Penyertaan Tuhan

Dan kami memilih untuk mengambil judul acara Captain yang berasal dari lagu Captain ciptaan Hillsongs.
Lagu Captain dibuat berdasarkan tema album sebelumnya yang berjudul Oceans. Berikut lirik dari lagunya.
Captain - Hillsong

Through waters uncharted my soul will embark
I'll follow Your voice straight into the dark
And if from the course You intend
I depart
Speak to the sails of my wandering heart

Lost in the shallows amidst fear and fog
Your truth is the compass that points me back north
Jesus
My Captain
My soul's trusted Lord
All my allegiance is rightfully Yours

Like the wind
You'll guide
Clear the skies before me
And I'll glide this open sea

Like the stars
Your Word
Will align my voyage
And remind me where I've been
And where I am going

Jesus
My Captain
My soul's trusted Lord
All my allegiance is rightfully Yours


Melalui tema ini kita diajak untuk menganalogikan perjalanan hidup kita dengan kehidupan di laut. Hidup kita diumpamakan sebagai para awak kapal dan nelayan yang setiap harinya bergumul dengan lautan. Seumpama laut hidup kita bisa tenang dan menyenangkan. Namun pada waktu-waktu tertentu dapat berubah menjadi sosok yang mengancam kehidupan kita. Yesus sebagai Kapten Kapal kita percayai sebagai sosok yang dapat menyelamatkan kita, menuntun setiap kita melewati badai-badai kehidupan.

Dalam seminggu ini, aku berduka atas meninggalnya dua sosok yang dekat dalam hidupku. Hari Selasa kemarin (12/4) Makku dipanggil Tuhan. Dalam masa-masa akhir sebelum beliau meninggal, aku menyaksikan bagaimana keluarga mengupayakan pengobatan terbaik untuk Mak. Dari Salatiga ke Semarang. Dari Semarang ke Jogja hingga akhirnya sehat pulang ke Salatiga. Tapi secara mendadak sakit itu kembali menyerang dan membawa perpisahan sementara ini.

Dalam perjalanan Kamis sore dari Salatiga aku mendapatkan kabar bahwa seorang bayi, anak dari teman telah dipanggil Tuhan. Jika kita boleh bertanya, mengapa Tuhan mengijinkan seorang bayi yang baru berusia 10 hari Ia panggil kembali? Betapa sedih dan kecewanya perasaan orang tuanya.

Namun hal ini yang aku temukan melalui refleksi:
Badai lautan memang berat. Masalah dalam hidup kita seringkali begitu berat untuk kita pikul. Ketika kita berada di sebuah kapal yang kecil dan ombak raksasa mengelilingi kita, apa yang bisa kita lakukan? Satu hal yang pasti kita rasakan yaitu perasaan Tak Berdaya.

Masalah, beban berat membuat kita ingat, kita adalah manusia yang kecil dan lemah.
Laut yang tenang dan tampak menyenangkan seringkali justru membuat kita merasa berkuasa atas lautan. Ketika Laut ada dibawah kontrol kita, kita justru semakin merasa kita mampu jalan sendiri.

Saat kita lemah dan merasa tak berdaya, saat itulah saat dimana kita mau tidak mau diajak untuk menyadari siapa sosok yang mampu mengatasi segala beban hidup kita? Siapa Kapten Kapal kehidupan yang sesungguhnya berkuasa atas kehidupan ini?
"..I'll follow Your voice straight into the dark..."
Even when I walk through the darkest valley, I will not be afraid, for you are close beside me. Your rod and your staff protect and comfort me. (‭Psalms‬ ‭23‬:‭4‬ NLT)
"..Like the stars, Your Word
Will align my voyage.."
Your Word is a lamp to guide my feet and a light for my path. (‭Psalms‬ ‭119‬:‭105‬ NLT)

Pemazmur dapat berkata demikian setelah Ia mampu melalui badai hidup bersama dengan Tuhan yang Maha Kuasa. Mari kita ingat bersama, bagaimana dengan hidup kita? Saat badai menghadang kita, saat beban pasang dan surut dari hidup kita, sadarkah kita akan penyertaan-Nya? Percayakah kita bahwa tangan Tuhan menopang perjalanan hidup kita? Saat Komisi Remaja kita menginjakkan kaki di usia yang ke 41, sadarkah kita bahwa Tuhan telah menyertai komisi kita ini selama 41 Tahun?

Mari kita rayakan HUT kita ini dengan rasa syukur atas apa yang telah Tuhan berikan bagi kita. Hendaknya setiap kita yang menyanyi, memberikan suara yang terbaik bagi Dia. Setiap kita yang bermain musik, menuangkan melodi terindah yang kita mampu berikan untuk kemuliaanNya. Setiap kita yang menari, menggerakkan tubuh kita sepenuhnya hanya bagi Dia, dan setiap kita yang melayani, memberikan pelayanan kita yang terbaik untuk Yesus Sang Kapten Kehidupan kita.

When Things Get Worst


Bacaan 

  • Kisah Para Rasul 27
Bacaan kali ini mengisahkan kehidupan pelayaran pada jaman Paulus. Kapal berisi 267 orang berangkat menuju Italia.Jika kita menganalogikan kehidupan iman kita layaknya kapal di tengah lautan, ingatlah akan kisah ini.
Paulus pada saat itu bukan sedang berpiknik melainkan dalam kondisi dituduh dan berstatus tahanan. Dalam keadaan dimana hidupnya tidak pasti, dalam keadaan dmn dia di kelilingi oleh tahanan yang lain dan para prajurit, keadaan ternyata semakin memburuk.

Cuaca buruk membuat kapal akhirnya kandas.

Pernahkah kita berada dalam kondisi hidup yang susah? Dan ketika kita mengharapkan Tuhan menolong kita dan memberi kemudahan hidup kita justru menghadapi masalah yang lebih berat?
Ketika Tuhan bersama dengan kita, Tuhan tidak menjanjikan hal terjadi sesuai dengan keinginan kita. Tetapi ketika Tuhan beserta kita, percayalah bahwa Dia Sang Kapten Kapal kehidupan kita tahu yang terbaik bagi setiap kita.

Kisah Para Rasul 27:24 (TB) dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.

Kisah Para Rasul 27:44b (TB) ...Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.


Jesus my Captain my soul trusted Lord - Captain, Hillsong