Monday, February 29, 2016

How Many Likes

Pernahkah kita post sesuatu yang berharga di Instagram atau Ask.fm atau facebook dan kemudian kita kembali buka sosmed kita?
Ketika kita buka lagi, hal pertama yang jadi tujuan mata kita adalah notif dari  post kita yang tadi.
Rasanya pengen banget tahu udah berapa orang yang baca atau liat post kita dan kasi LIKE.

Sering ga sering, bener ga sih kalo kita pernah alamin hal ini?

Setiap kita cek dan ada banyak like disana, rasanya seneng, puas, lega.

Tapi ketika kita cek dan cuma dikit yang like atau bahkan belum ada yang like, rasanya something wrong. Apa aku salah tulis? Apa foto ku jelek? Apa temen foto ku jelek? :p

Sebenarnya itu hal yang wajar banget karena sosmed memanfaatkan salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu penerimaan.

Orang akan seneng, lega, nyaman, relax begitu dia merasa diterima, dihargai, diapresiasi, disukai, dan bahkan dikenal banyak orang.

Sometimes karena begitu pengennya diterima, kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Dapat like ga lagi cukup. Itu mah biasa. Dapat like lebih banyak dari orang lain, nah itu baru puas.

Sadar ga sadar, situasi seperti ini membawa kita menjadi orang yang berorientasi pada pengakuan orang. Kita baru merasa lega, plong, puas kalau kita udah dapat penghargaan dan pengakuan banyak orang.

Kelihatannya sih seneng-seneng aja dapat apresiasi orang. Tapi coba ketika kita sampai pada situasi dimana kita selalu dapat like lebih dikit dari orang lain. Situasi dimana upaya begitu besar yang kita lakukan tidak menghasilkan respon yang memuaskan kita. Berjuang diterima di sana sini, berjuang menunjukkan apa yang kita mampu, tapi rasanya kita biasa aja, dan ga dapat apresiasi yang lebih.

Capek ga sih?

Itulah yang aku rasain belakangan ini sampai ak diingatkan Tuhan. Rasanya aku pengen apa-apa bisa, pengen berhasil dimana-mana. Tapi aku ga mendapat feel bahwa aku berhasil. Aku ga dapat penerimaan itu.

Tuhan ingatkan aku bahwa Tuhan sudah menerima aku apa adanya. Apapun yang aku lakuin buat Tuhan baik ada orang yang tahu maupun ga, Tuhan sudah mengapresiasinya. Tuhan melihat semuanya. 

Matius 6:4 (BIMK)  Biarlah perbuatanmu itu tidak diketahui oleh siapa pun, kecuali Bapamu di surga. Ia melihat perbuatanmu yang tersembunyi itu dan akan memberi upah kepadamu."

Sama seperti yang Tuhan katakan diayat ini, ketika kita tulus melakukan sesuatu, itu sudah cukup menjadi sukacita dan kelegaan dalam hati kita. Tidak perlu menunggu ada likes yang mengikuti, tidak perlu menanti penghargaan dan apresiasi dari orang.

He loves when you do something right secretly for HIM. Tuhan sudah kasi LIKE yang sangat besar ketika kita lakuin itu buat Tuhan. LIKE yang diberikan Tuhan begitu besar sehingga damai sejahtera itu senantiasa hadir di hati kita.

Berhentilah menanti-nantikam penerimaan dan apresiasi orang, dan mulailah do everything for Jesus.

All for Jesus! Yes!