Friday, April 24, 2015

Kitab ke 67

Bacaan: Yosua 6
Ayat 3: Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
Peristiwa runtuhnya tembok Yerikho adalah peristiwa yang hebat, keren, amazing ketika kita mendengar atau membacanya. 
Namun bagaimana jika kita menjadi bangsa Israel yg baru mendengar perintah Tuhan di ayat 3? 
1. Kita ini prajurit guys. Tiap pagi udah latian fisik. Mengasah diri untuk siap mental tempur sama bangsa lain. Mau melawan kota Yerikho dan bentengnya dengan mengedari kota? Mana bisa? 
2. Tuhan bilang semua prajurit. Gimana kalau kita males? Udah ah sebagian aja yang mengedari. 
3. Maybe hari pertama semua taat. Tapi gimana dengan hari ke 6? Sudah 6 hari berjalan tembok nya fine2 aja. Masih yakin kalo Tuhan beneran nyuruh gitu ke Yosua? Jangan2, Yosua salah tangkep tuh? 
But we know the story. Prajurit dan imam taat melakukan apa yg diperintahkan kepada mereka. Dalam kesederhanaan yg mereka lakukan, kuasa Tuhan nyata dalam hidup mereka. 
Pernah kah kita menghadapi 'Yerikho Yerikho' kita? 
Misalnya. 
Kita seorang mahasiswa jurusan X. Ga ada ortu atau saudara yang ngerti sama kuliah yang kita jalani. Cuma kita ni yang paham. Suatu ketika ada tugas yang begitu susah. Sudah memutar otak sedemikian rupa, curhat sana sini. Ga ada hasil. Cuma 1 pesan yang kita dapat, "Berdoalah." 
Apakah kita bersedia melepaskan pegangan kita pada kemampuan kita? 
Bersediakah kita dalam deadline yang semakin mepet kita berhenti mengerjakan dan datang pada Tuhan?
Percayakah kita pada kuasa Tuhan walaupun kita tidak mengerti apa yang sedang Tuhan lakukan? 
Se expert2 nya kita dalam suatu bidang, Tuhan tetap Mahatahu dan Mahakuasa. 
Maukah kita mengalami Tuhan secara pribadi? 
Bukan hanya Tuhan yang mampu membelah laut teberau, sungai Yordan, menghancurkan tembok Yerikho,
Tapi secara pribadi kita bisa tulis kitab perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan: 
Contoh: 
Tuhan yang mampu memecahkan soal matematika yang rumit.
Tuhan yang memampukan aku untuk menyelesaikan laporan yang kyknya impossible untuk diselesaikan. 
Tuhan yang memberi ide untuk memperbaiki resep roti yg selama ini gagal terus. 
Tuhan yang bisa membuat rekan kerja yg susah nya stgh mati. Diomomgi berkali2 ga dgr. But someday, dia berubah untuk bsa kerjasama dgn baik. 
Tuhan yang menyembuhkan anjingku, walaupun dokter sudah tidak bisa menyembuhkan. 
Start writing. :) 

No comments:

Post a Comment