Monday, March 16, 2015

Kagum

Matius 18:1-5 

Suatu malam aku berhenti di dkt perlintasan kereta api. Palang diturunkan dan kami smua menunggu. Sebenarnya waktu berjalan cukup lama disana karena kereta tak segera lewat. Entah kenapa ak mengabaikan lama nya waktu itu dan sedang serius memperhatikan suara palang. Tiba2 perhatianku teralihkan ke pembicaraan disebelahku. Disana ada bapak, ibu dan seorang anak perempuan diatas motor. Ibu nya dari belakang bertanya sama anak kecil ini. "Hayo kereta nya lewat dari mana?" Kemudian anak itu diam dan terus menatap. Begitu bagian terdepan kereta muncul d perlintasan, baru anak itu berteriak "dari sana...". 
Kemudian segera disusul dengan seruan yg lebih semangat sambil melambaikan tangan "halooooo masiniiiiiiiisssssss"

Yesus dalam ayat diatas mengambil seorang anak kecil untuk jadi pelajaran kerendahan hati buat para muridnya. 

Sudahkah kita menjadi seperti anak kecil yang dengan rendah hati dapat mengagumi setiap perbuatan Tuhan? 

Banyak hal yg semakin kita besar, semakin biasa. Kita semakin ahli melakukan berbagai hal. Semakin sering melihat berbagai kejadian. 
Sering kali semua menjadi hal yang wajar dan semua  serasa biasa karena kita sendiri memang bisa melakukannya. 

Tetapi bukankah dalam kelebihan kita, kehebatan kita, kita ini toh bukan siapa2 jika dijejerkan dengan Tuhan yang penuh kuasa. Lebih banyak hal yang terjadi dalam kuasa Tuhan dan itu diluar kemampuan kita. 

Mari jadi seperti anak kecil yang mau rendah hati, dan kita akan lebih banyak menyadari kebesaran Tuhan dalam hidup kita. 

Tuhan memberkati. 

No comments:

Post a Comment