Wednesday, October 22, 2014

Salam Damai

Sekian tahun ada di gereja, telinga ini ga asing dengan kata salam, salam, salam dan salam. Tak hanya telinga, tentu tangan dan mulut kita juga cukup kenal. 

Seringkali pemimpin pujian (Worship Leader) memulai ibadah dengan mengajak jemaat untuk saling memberi salam. Beberapa Wl mengawalinya dengan, "murid Tuhan Yesus ada berapa?" Dengan kompak jemaat pun menjawab "Dua Belas!!" Kalau begitu beri salam kepada 12 orang. Mungkin tema nya kali itu adalah komunitas. Dua belas adalah jumlah murid, yang Tuhan Yesus ajak untuk turut serta dalam kehidupannya, dan kelak mereka semakin bertumbuh dan dewasa dalam iman. Sebuah lingkup kecil.

Nah, kalau kita sudah dipersiapkan jadi murid-murid Tuhan, dan tema berganti menjadi pemuridan pastinya WL akan menggunakan cerita yang lain. Matius 18:22. "Hayooo, berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah pada kita?" Mungkin ada satu dua orang yang ingat dan menjawab, "Tujuh puluh kali tujuh!" Lanjut WL, "Kalau begitu, beri salam, jabat tangan pada 490 orang!"

Mau 12, mau 490, sebenarnya angka tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah penghayatan kita dalam memberikan salam. Buat apa sih salam?

Lukas 24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Kapan salam damai itu diucapkan oleh Yesus? Bukankah para murid sedang diliputi ketakutan, juga kekagetan dengan banyak cerita penampakan Yesus? Seketika itu damai sejahtera diterima oleh para murid. 

Pertanyaannya, KAPAN kita memberikan salam? 
Apakah ketika WL menyuruh kita? 

Sederhana. Mulai dari ketika kita tiba di ruang ibadah tiap minggu pagi, berikanlah salam kepada orang-orang yang duduk disekitar kita. Jabat tangannya, beri senyuman :) , dan ucapkan "Selamat Pagi" atau "Syallomm".

Memulai suatu habit, kebiasaan tidaklah mudah. Bisa jadi awalnya ragu dalam memberi salam karena tidak biasa. Cobalah, dan terus coba. Bagikanlah damai bagi rekan-rekan kita di Komisi Remaja atau Pemuda. :)

Someday, ketika kita udah biasa, coba lakukan habit ini di tempat lain.
Sampai di sekolah pagi-pagi, berikan salam!
Sampai tempat kerja, berikan salam!

Mari mulai dari perkara kecil. 
All for Jesus! YES!

No comments:

Post a Comment