Saturday, May 31, 2014

Usia Remaja 1

Berbicara soal pertumbuhan dalam komunitas remaja selalu berhubungan dengan remaja itu sendiri. Sebenarnya remaja itu siapa sih? Dalam bahasa Inggris lebih terlihat jelas. Teenager, ya, mereka yang berusia belasan tahun. Namun di Komisi Remaja gereja saya, mereka adalah anak berusia 15 hingga 19 tahun. 

Setiap kita pasti punya cerita unik dibalik usia remaja tersebut. Pada kesempatan ini, aku mau sedikit cerita pengalamanku dalam usia tersebut. Masa usia 15 tahun hingga 19 tahun adalah masa dimana aku baru saja hendak menjalani tahun terakhir di SMP hingga masa aku memasuki tahun pertama perkuliahan. Bisa dibayangkan seorang anak SMP dibandingkan dengan seorang mahasiswa tahun pertama. 

Di usia SMP aku masih hobby banget sama namanya main game. Bahkan di dunia SMP, game itu menjadi nomor satu. Waktu aku SMP itu berarti tahun 2004 hingga 2006. Waktu itu jamannya PS1, PS2, dan game HP yang sedang berkembang cukup banyak pada N-Gage, dan game console lainnya. Begitu sukanya aku dengan game, sampai orang tua melarang aku main selain hari sabtu dan minggu. Tujuannya supaya aku tetap belajar. Waktu itu sekolah tidak serumit saat ini. Aku bersekolah di Budya Wacana, dimana aku hanya bersekolah 5 hari dan itu dari jam 7 hingga jam 3 sore. Setelah itu ya sudah, tidak ada yang namanya bimbel yang menanti. Jadi, waktu di sore hari aku habiskan dengan beristirahat (nonton TV, makan, mandi). Kemudian malamnya aku kerjain PR. Kalau ada waktu kosong ya main game di HP. Why? Tinggal itu yang boleh aku mainin. Dengan internet belum terlalu familiar buat aku, informasi tentang game aku dapatkan di buku. Waktu itu sempat punya buku Harvest Moon, Final Fantasy. Semua aku baca dan cari tahu demi bisa melanjutkan game yang sedang seru-serunya aku mainkan. Sampai-sampai nih, ketika istirahat di sekolah yang jadi pembicaraanku selalu tentang.... GAME. Ya, itu aja. Bermain selain video game dengan teman juga ga jarang. Aku kadang main basket. Ini olahraga yang aku paling suka. Aku tegaskan, itu olahraga yang aku paling suka, bukan yang aku paling bisa. FYI aku ga jago dalam olahraga mana-mana. That's my weakness. :p Selain itu aku juga tidak dapat mikir banyak soal memperhatikan orang lain. Saat ini aku bisa begitu peduli dengan pertumbuhan remaja, peduli pengen ajak anak-anak remaja jadi lebih dewasa, lebih dekat dengan Tuhan. But, at that age, not at all. 

Cerita ku tentang usia remaja berhenti sejenak. Aku lanjut di tulisan berikutnya. Tapi tulisan ini masih lanjut. Aku mau coba simpulkan dari ceritaku sendiri tentang seorang anak cowok usia 3 SMP itu kurang lebih seperti apa. 

  1. Fokus sama apa yang jadi hobby. Mostly game and sport.
  2. Masih susah untuk memikirkan orang lain. 
Kurang lebih begitu gambaran yang aku coba ingat. Saat ini ketika aku menjadi pembimbing dan memperhatikan anak-anak usia 3 SMP, ternyata mereka masih mirip dengan apa yang jadi gambaranku dulu. Bedanya sekarang dunia sosial, dunia game ada dalam bentuk yang berbeda. Olahraga pun juga favoritnya berubah.

Mari kenali remaja, jika kita mau menjadi alat Tuhan untuk mendorong mereka bertumbuh.  

No comments:

Post a Comment